A. Pengertian
Materi atau Zat
a. Materi
Materi adalah segala
sesuatu yang memiliki massa, menempati ruang, dan memiliki sifat dapat di
lihat, dicium, didengar, dirasaatau diraba (Nugraha, 2008 : 6). Materi adalah
sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang (Anjarsari, 2015 : 9).
Sedangkan menurut sukarmin (2004 : 7) materi adalah segala sesuatu yang
menempati ruang (mempunyai volume). Segala benda yang ada dialam semesta
termasuk kita sendiri merupakan suatu materi. Jadi dapat disimpulkan bahwa
materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa.
b. Sifat-sifat Materi
Setiap materi memiliki sifat
tertentu yang khas, yang memudahkannya untuk dikenali dan dibedakan
dengan zat lainnya. Sifat umum materi ialah sifat yang sama dengan materi lain
dengan satu golongan tertentu. Sifat
lainnya adalah sifat khusus yaitu sifat khas yang hanya dimiliki oleh materi
tersebut. Secara umum, sifat materi dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu:
1. Sifat Fisis
Sifat fisis adalah sifat
materi yang berhubungan dengan gejala-gejala fisika (Nugraha, 2008 : 6). Suatu
materi dapat dilihat dan diukur secara langsung. Sifat fisis suatu materi juga
erat hubungannya dengan perubahan fisik.
Contoh sifat fisis mencakup :
a) Wujud atau fase materi (padat, cair dan gas)
b) Titik lebur, titik beku, dan titik didih
c) Daya hantar panas dan listrik
d) Massa jenis, warna, bau dan rasa
e) Sifat tertarik atau tidaknya oleh magnet
2. Sifat Kimia
Sifat kimia adalah sifat
materi yang berhubungan dengan gejala-gejala kimia (Nugraha, 2008 : 6). Untuk
mengukur dan mengamati sifat kimia hanya dapat dilakukan melalui reaksi.
Contoh sifat kimia mencakup :
a)Kereaktivan (misalnya mudah/sulit bereaksi, dapat terbakar, melapuk, atau membusuk)
b) Rumus kimia
c) Susunan ikatan
d) Bentuk molekul
Contohnya adalah gas hydrogen dapat berubah menjadi
air jika direaksikan dengan gas oksigen. Gas oksigen
dan hidrogen bereaksi, dihasilkan zat baru yaitu air yang sifatnya berbeda dari sifat zat pembentuknya. Contoh lain yaitu
pengaratan besi, pembusukan makanan, dan pembakaran
bahan bakar.
B. Penggolongan
Materi
Gambar 1. Ilustrasi susunan partikel zat
(Sumber : Sumarwan, 2013 : 101)
Berdasarkan keadaan
fisisnya, materi dapat digolongkan kedalam tiga macam yaitu padat. cair, dan
gas. Ciri-ciri dari setiap wujud materi sangat penting untuk dipahami karena
merupakan landasan dalam penguasaan konsep dan proses dalam kimia. Salah satu
cara mengenali ciri-ciri wujud suatu materi diantaranya dapat dilakukan dengan
melihat berdasarkan bentu, volume, kompresibilitas (pemampakan), massa jenis
dan kemampuan mengalirnya. Secara mendasar terdapat dua factor yang
mempengaruhi wujud suatu materi, yaitu kekuatan gaya antar dan jarak antar
molekul. Kedua factor tersebut mempengaruhi struktur fisis wujud zat sehingga
berpengaruh pada bentuk, volume, tegangan permukaan, laju penguapan dan daya
alir. Sedangkan jarak antar molekul akan mempengaruhi kemampuan pemampatan dan
laju bauran (difusi).
No |
Zat Padat |
Zat Cair |
Zat Gas |
1. |
Mempunyai bentuk
dan volume tertentu |
Bentuk tidak tetap
bergantung wadahnya, volume tertentu |
Tidak mempunyai
bentuk dan volume tertentu, bergantung tempatnya |
2. |
Jarak antarpartikel
sangat rapat |
Jarak antrpartikel
agak renggang |
Jarak antarpartikel
sangat renggang |
3. |
Partikel-partikelnya
tidak dapat bergerak bebas |
Partikel-partikelnya
dapat bergerak bebas |
Partikel-partikelnya dapat bergerak sangat bebas |
Tabel
1. Perbedaan wujud zat
(Sumber :
Anon, 2014 : 5)
a. Wujud Padat
Gambar 2. Model partikel zat
padat
(Sumber : Sumarwan, 2013 : 101)
Zat padat ialah zat atau benda yang mempunyai bentuk
dan volume yang tetap Partikel- partikel penyusunnya tersusunrapat atau
berdekatan satu sama lain. Zat padat memiliki gaya tarik menarik sangat kuat
dan tidak bias bergerak bebas. Berdasarkan gambaran diatas, ciri dan sifat
padatan dapat digambarkan sebagai berikut:
1) Zat padat mempunyai
bentuk tetap
2) Zat padat mempunyai
volume tetap
3) Zat padat tidak dapat
dimampatkan
4) Zat padat umumnya
mempunyai massa jenis yang besar
5) Zat padat tidak
mengalir
Contoh zat padat antara lain kelereng, balok
kayu, batu, genteng, tembok, besi dan lain sebagainya.
b. Wujud Cair
Gambar 3. Model partikel zat
cair
(Sumber : Sumarwan, 2013 : 102)
Zat cair ialah suatu zat atau benda yang mempunyai
volume yang tetap tetapi bentuknya berubah-ubah sesuai dengan tempat (wadah).
Pada cairan gaya interaksi diantara molekulnya cukup kuat untuk mempertahankan
pelepasan diri dari kerumunannya, tetapi tidak begitu kuat jika dibandingkan
dengan padatan. Sehingga gaya tersebut tidak cukup kuat untuk mempertahankan
molekul agar diam pada posisi tertentu, sehingga mengakibatkan susunan
molekulnya tidak beraturan, letaknya agak renggang serta dapat bergetak bebas berpindah-
pindah tempat. Akibatnya cairan memiliki volume tetap, tetapi bentuknya
mengikuti ruang yang dihuninya. Berdasarkan gambaran diatas maka secara
sederhana ciri dan sifat cairan dapat digambarkan sebagai berikut:
1) Bentuk zat cair
mengikuti wadahnya
2) Volume zat cair
memiliki volume tetap
3) Zat cair sulit untuk
dimampatkan
4) Zat cair memiliki
massa jenis sedang
5) Zat cair dapat
mengalir
Contoh zat cair; bensin dalam botol, teh dalam
gelas, air minum dalam ceret dan lain sebagainya.
c. Wujud Gas
Gambar 4. Model partikel zat
gas
(Sumber : Sumarwan, 2013 : 102)
Zat gas ialah suatu zat atau benda yang mempunyai
volume dan bentuk yang selalu berubah-ubah sesuai dengan tempat (wadahnya)
Molekul gas terdiri dari dua atom atau lebih, misalnya gas CO2. Suatu materi
yang sangat mengesankan dari materi yang berwujud gas adalah kompresibilitas
atau kemampuan pemampatannya tinggi, karena sifat ini tidak dimiliki oleh
materi lain. Disamping itu, sifat khas dari wujud gas adalah sangat dipengaruhi
oleh tekanan, sehingga gas secara spontan akan menghuni ruang yang kerapatan
udaranya lebih rendah dari kerapatan gas itu sendiri. Selain itu volume gas
bisa berubah karena perubahan suhu misalkan, sejumlah gas tertentu dalam suatu
silinder jika dinaikkan suhunya maka volume gas akan bertambah mengikuti
kekuatan tekanan. Berdasarkan gambaran diatas secara sederhana ciri dan sifat
gas dapat digambarkan sebagai berikut:
1) Bentuk gas mengikuti
bentuk wadahnya
2) Volume gas sangat
tergantung pada tempatnya
3) Kompresibilitas atau
pemempatan gas mudah dimampatkan
4) Massa jenis gas lebih
kecil dibanding zat cair atau zat padat
5) Gas dapat mengalir
Contoh: balon, ban sepeda, botol kosong dan
lain sebagainya.
C. Perbedaan
Perubahan Fisika dengan Perubahan Kimia
1. Sifat Fisika
Sifat fisika adalah segala aspek dari suatu objek atau
zat yang dapat diukur atau dipersepsikan tanpa merubah identitasnya. Sifat
fisika dapat berupa sifat intensif atau ekstensif. Sifat intensif tidak
tergantung pada ukuran dan jumlah materi pada objek, sedangkan sifat ekstensif
bergantung pada hal tersebut. Sebagai tambahan, suatu sifat dapat pula berupa
isotropik jika nilainya tidak tergantung arah pengamatan atau anisotropik jika
sebaliknya.
2. Sifat Kimia
Sifat kimia umumnya merujuk pada sifat suatu materi
pada kondisi ambien atau sekitar, yaitu pada suhu kamar, tekanan atmosfer, dan
atmosfer beroksigen). Sifat ini terutama timbul pada reaksi kimia dan hanya
dapat diamati dengan mengubah identitas kimiawi suatu zat. Sifat kimia dapat
digunakan untuk menyusun klasifikasi kimia. Sifat kimia biasanya digunakan
untuk menyatakan, antara lain:
a) Elektronegativitas
b) Potensial ionisasi
c) Jenis ikatan kimia
yang dibentuk (logam, ion, dan kovalen)
1) Perubahan Fisika
Definisi perubahan
fisika adalah perubahan zat yang tidak menyebabkan terjadinya perubahan susunan
kimia pada zat tersebut. Jadi, susunan persenyawaan atom-atomnya tetap.
Perubahan zat yang bersifat sementara, seperti perubahan wujud, bentuk atau
ukuran. Yang dimaksud perubahan sementara adalah, bahwa zat tersebut akan
kembali ke wujudnya semula bila zat tersebut diberi perlakuan sebaliknya.
Perubahan ini tidak menghasilkan zat baru. Beberapa contoh perubahan fisika:
a) Peristiwa Perubahan
Fisika karena Perubahan Wujud
Peristiwa perubahan fisika yang mengakibatkan
perubahan wujud dapat terjadi karena pengaruh pelepasan kalor dan penerimaan
kalor. Materi yang telah mengalami perubahan fisika karena perubahanwujud dapat
dikembalikan pada wujud semula. Contoh perubahan fisika karena perubahan wujud,
antara lain:
1. Es yang berwujud
padat jika dibiarkan di tempat terbuka akan berubah wujud menjadi air.
2. Air jika dipanaskan
akan berubah wujud menjadi uap.
3. Embun terjadi karena
uap air di udara melepaskan panas dan menjadi air.
4. Kapur barus jika
dibiarkan di tempat terbuka akan menyublim menjadi gas
b) Peristiwa Perubahan
Fisika karena Perubahan Bentuk
Perubahan materi dari kayu menjadi kursi
termasuk perubahan fisika Tukang kayu mengubah kayu menjadi kursi dan meja. Hal
ini karena kayu hanya mengalami perubahan bentuk saja, sedangkan sifatnya tidak
berubah. Contoh lain adalah perubahan materi dari aluminium menjadi teko,
sendok, dan panci. Hal ini termasuk perubahan fisika karena aluminium hanya
mengalami perubahan bentuk saja, sedangkan sifatnya tidak berubah.
c) Peristiwa Perubahan
Fisika karena Perubahan Ukuran
Contohnya biji kopi digiling menjadi serbuk kopi dan
batu dipecah-pecah. Sifat kopi tidak berubah, yang berubah hanya ukurannya.
Demikian juga denga batu yang dipecah-pecah.
d) Peristiwa Perubahan
Fisika karena Perubahan Volume
Contohnya raksa atau alkohol dalam termometer memuai
jika menyentuh permukaan yang panas sehingga dapat digunakan sebagai pengukur
suhu. Sifat raksa dan alkohol tidak berubah meskipun mengalami pemuaian.
e) Peristiwa Perubahan
Fisika karena Pelarutan
Perubahan fisika karena pelarutan dapat dilihat saat
pembuatan air teh atau kopi. Serbuk kopi yang dicampur dengan air panas akan
larut. Wujud serbuk kopi akan berubah, namun tetap dapat kembali menjadi serbuk
kopi apabila dilakukan pemisahan.
2) Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan materi yang
menghasilkan zat yang jenisnya baru. Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia.
Contoh reaksi kimia yang terjadi secara alamiah adalah perkaratan, pembusukan,
respirasi, metabolisme dalam sel, dan reaksi fotosintesis. Adapun reaksi kimia
buatan misalnya pembakaran minyak dan reaksi-reaksi kimia di laboratorium atau
pada proses industri. Semua reaksi kimia menghasilkan zat yang sifat dan
jenisnya baru. Berlangsungnya reaksi kimia ditandai dengan beberapa hal, di
antaranya terbentuknya gas, endapan, dan perubahan warna. Pada perubahan kimia,
sangat sulit untuk mendapatkan kembali materi semula (bersifat irreversibel).
Beberapa contoh perubahan kimia:
a) Pembusukan
Banyak peristiwa-peristiwa di alam yang merupakan
perubahan kimia Proses terjadinya minyak bumi merupakan peristiwa perubahan kimia
yang terjadi selama jutaan tahun. Minyak bumi berasal dari jasad-jasad makhluk
hidup yang disebut dengan plankton. Oleh karena tekanan dan suhu yang tinggi
maka plankton-plankton tersebut akan berubah menjadi materi baru yang disebut
dengan istilah minyak bumi. Proses pembusukan sampah yang ada di sekitar kalian
juga termasuk perubahan kimia. Peristiwa perubahan bahan organik menjadi materi lain
yang busuk dinamakan dengan istilah pembusukan. Sehingga proses pembusukan
merupakan salah satu peristiwa perubahan kimia yang sering kita jumpai. Salah
satu tanda perubahan kimia adalah terbentuknya materi yang jenisnya baru,
sehingga sampah yang telah lama akan menjadi busuk, karena terbentuknya materi
baru seperti biogas yang merupakan salah satu gas bakar, amoniak (terdapat
dalam tempe yang sudah busuk), gas hidrogen sulfida (banyak terdapat dalam
telur busuk), dan sebagainya. Unsur utama yang terlibat dalam peristiwa
pembusukan adalah hidrogen, sehingga dalam pembusukan kandungan unsur hidrogen
selalu bertambah.
b) Pembakaran
Pembakaran merupakan peristiwa perubahan kimia,
Pembakaran membutuhkan adanya gas oksigen. Proses pembakaran sering diumpai,
misalnya pembakaran sampah di kebun atau peristiwa terjadinya kebakaran hutan
oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Ibu-ibu yang menanak atau
merebus air dengan menggunakan kayu, arang, atau gas. Pembakaran makanan
seperti sate, ayam bakar, dan sebagainya. Dalam peristiwa pembakaran pasti
terjadi perubahan materi.
c) Oksidasi
Oksidasi merupakan peristiwa bereaksinya suatu materi
dengan oksigen (dalam pelajaran yang lebih lanjut pengertian oksidasi akan
berkembang). Pembakaran merupakan salah satu peristiwa oksidasi, karena dalam
pembakaran materi bereaksi dengan gas oksigen. Besi yang mula-mula utuh
lama-lama berkarat dan rusak. Hal ini karena besi bereaksi dengan oksigen dan
air. Peristiwa teroksidasinya besi sering disebut dengan perkaratan. Beberapa
peristiwa oksidasi yang sering kita alami misalnya: perkaratan logam, peristiwa
hilangnya warna oleh bahan pemutih, peristiwa pernapasan dalam tubuh kalian,
berubahnya ketela menjadi tape yang mengandung alkohol sehingga terasa enak dan
manis, dan masih banyak peristiwa lain.
d) ReduksiReduksi merupakan kebalikan dari peristiwa oksidasi. Peristiwa reduksi merupakan peristiwa bereaksinya suatu zat dengan hidrogen (dalam pelajaran yang lebih lanjut pengertian reduksi akan berkembang). Peristiwa reduksi terjadi di daerah yang tidak banyak mengandung oksigen dan sinar matahari, misalnya: pembusukan makanan dalam tubuh, tumbuhnya bakteri dalam makanan yang tidak tertutup rapat, dan sebagainya.
Perubahan Fisika |
Perubahan Kimia |
·
Tidak terbentuk zat yang jenisnya baru ·
Reversibel ·
Tidak terjadi reaksi kimia |
·
Terbentuk zat yang jenisnya baru ·
Irreversible ·
Terjadi reaksi kimia ditandai dengan pembentukan
gas, endapan, warna, dan perubahan energi |
Tabel 2. Perbedaan perubahan fisika dan kimia
(Sumber : Anon, 2014 : 10)